Merdeka.com - Dua orang pendaki asal Cirebon, Supriyadi (26) dan Zirli Gita Ayu Safitri (16), dikabarkan hilang di puncak Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sejak Jumat (20/5) kemarin. Hingga Minggu (22/5), kedua pendaki belum juga ditemukan petugas dari tim Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Namun pada Minggu (22/5) siang, salah satu pendaki sempat mengabarkan kondisinya kepada rekannya lewat pesan singkat atau short message service (SMS) dalam bahasa Cirebon. Berikut pesan salah satu pendaki yang didapat dari salah satu rekan korban.
"SMS pertama yang diterima pukul 13.28 WIB, dengan bahasa Cirebon berbunyi 'Aing kita bli bisa balik. Warean bae ema karo bapa. Kita kesasar ng gunung semeru. Dongakaken bae, bkat slamet ya. Alhamdulillah bokat beli jaluk pangapurae ng kabeane yah. (Kak, saya tidak bisa pulang. Bilangin saja ke ibu dan bapak saya tersesat di gunung semeru. Doain saja jika selamat ya alhamdulillah. Jika tidak minta maaf buat semuanya ya," tulis pesan itu.
Pesan singkat kedua diterima 18 menit kemudian berbunyi 'Kita terus mudun meluan jurang mata aliran mata air' (Saya terus turun mengikuti jurang mata aliran mata air).
Namun pada Minggu (22/5) siang, salah satu pendaki sempat mengabarkan kondisinya kepada rekannya lewat pesan singkat atau short message service (SMS) dalam bahasa Cirebon. Berikut pesan salah satu pendaki yang didapat dari salah satu rekan korban.
"SMS pertama yang diterima pukul 13.28 WIB, dengan bahasa Cirebon berbunyi 'Aing kita bli bisa balik. Warean bae ema karo bapa. Kita kesasar ng gunung semeru. Dongakaken bae, bkat slamet ya. Alhamdulillah bokat beli jaluk pangapurae ng kabeane yah. (Kak, saya tidak bisa pulang. Bilangin saja ke ibu dan bapak saya tersesat di gunung semeru. Doain saja jika selamat ya alhamdulillah. Jika tidak minta maaf buat semuanya ya," tulis pesan itu.
Pesan singkat kedua diterima 18 menit kemudian berbunyi 'Kita terus mudun meluan jurang mata aliran mata air' (Saya terus turun mengikuti jurang mata aliran mata air).
Sementara itu, Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), John Kennedie mengatakan, pencarian dua pendaki hilang di jalur pendakian Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, hingga kini terus dilanjutkan. Pencarian dipusatkan di kawasan jurang sedalam 75 meter (Blank 75).
"Titik pencarian dua pendaki yang hilang difokuskan di jurang Blank 75, Sumber Mani, dan Watugedhe atau Watu Besar," kata John saat dihubungi dari Lumajang, Minggu (22/5).
Menurut John, kedua pendaki dikabarkan hilang di puncak Gunung Semeru pada ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut, sejak Jumat (20/5). John mengatakan, hasil pencarian hingga hari ini pukul 08.00 WIB, petugas menemukan empat jejak kaki di blok Watugedhe dengan jarak 100 meter dari Watugedhe ke arah Sumber Mani.
"Kami mohon doanya dan mudah-mudahan survivor segera ditemukan," ujar John.
Menurut John, petugas diberangkatkan sudah mencapai 50 orang, dengan rincian tim pendahulu berjumlah 15 orang dari TNBTS, komunitas Sahabat Volunteer Semeru (saver), dan porter sudah melakukan pencarian sejak Jumat (20/5).
"Pada Sabtu (21/5) pukul 14.00 WIB, sebanyak lima personel logistik yang terdiri dari Saver dan porter diberangkatkan. Kemudian pada pukul 18.00 WIB, diberangkatkan sebanyak sepuluh personel dari BPBD dan SAR Lumajang," tambah John, seperti dilansir dari Antara.
Hari ini, lanjut John, diberangkatkan sepuluh porter, lima kelompok pecinta alam Gimbal Alas, dan lima kelompok pencinta alam Imapala Unmer malang
John menyampaikan, pendakian jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa ditutup total sejak Sabtu (21/5) kemarin, hingga batas waktu tidak ditentukan. Itu dilakukan buat memudahkan proses pencarian dua pendaki itu.
"Kami sudah sering kali menegaskan bahwa batas pendakian jalur pendakian Gunung Semeru hanya dibatasi hingga Kalimati, sesuai dengan rekomendasi PVMBG yang menyatakan status Gunung Semeru masih waspada. Bahkan para pendaki sudah menandatangani surat pernyataan di atas meterai untuk melakukan pendakian hingga Kalimati," kata John.[gil]
"Titik pencarian dua pendaki yang hilang difokuskan di jurang Blank 75, Sumber Mani, dan Watugedhe atau Watu Besar," kata John saat dihubungi dari Lumajang, Minggu (22/5).
Menurut John, kedua pendaki dikabarkan hilang di puncak Gunung Semeru pada ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut, sejak Jumat (20/5). John mengatakan, hasil pencarian hingga hari ini pukul 08.00 WIB, petugas menemukan empat jejak kaki di blok Watugedhe dengan jarak 100 meter dari Watugedhe ke arah Sumber Mani.
"Kami mohon doanya dan mudah-mudahan survivor segera ditemukan," ujar John.
Menurut John, petugas diberangkatkan sudah mencapai 50 orang, dengan rincian tim pendahulu berjumlah 15 orang dari TNBTS, komunitas Sahabat Volunteer Semeru (saver), dan porter sudah melakukan pencarian sejak Jumat (20/5).
"Pada Sabtu (21/5) pukul 14.00 WIB, sebanyak lima personel logistik yang terdiri dari Saver dan porter diberangkatkan. Kemudian pada pukul 18.00 WIB, diberangkatkan sebanyak sepuluh personel dari BPBD dan SAR Lumajang," tambah John, seperti dilansir dari Antara.
Hari ini, lanjut John, diberangkatkan sepuluh porter, lima kelompok pecinta alam Gimbal Alas, dan lima kelompok pencinta alam Imapala Unmer malang
John menyampaikan, pendakian jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa ditutup total sejak Sabtu (21/5) kemarin, hingga batas waktu tidak ditentukan. Itu dilakukan buat memudahkan proses pencarian dua pendaki itu.
"Kami sudah sering kali menegaskan bahwa batas pendakian jalur pendakian Gunung Semeru hanya dibatasi hingga Kalimati, sesuai dengan rekomendasi PVMBG yang menyatakan status Gunung Semeru masih waspada. Bahkan para pendaki sudah menandatangani surat pernyataan di atas meterai untuk melakukan pendakian hingga Kalimati," kata John.[gil]
0 Response to "Sms terakhir 2 Pendaki Gunung Semeru Sangat Mengharukan"
Post a Comment