Desa Kanibal Ditemukan di Thailand


KANIBALISME merupakan sebuah fenomena di mana satu makhluk hidup makan makhluk sejenis lainnya. Misalkan anjing yang memakan anjing atau manusia yang memakan manusia. 
Terkadang fenomena ini disebut anthropophagus (Bahasa Yunani anthrôpos, “manusia” dan phagein, "makan"). Secara etimologis kata “kanibal” merupakan kata pungutan dari Bahasa Belanda yang pada gilirannya memungut dari Bahasa Spanyol; “canibal” yang berarti orang dari Karibia. Di daerah ini oleh penjelajah ditemukan fenomena ini.
Pada zaman modern, kanibalisme secara insidentil pernah muncul di Amerika Serikat, pada kasus Ekspedisi Donner, Ukraina pada tahun 1930-an, di Leningrad pada Perang Dunia II dan di Andes ketika ada kecelakaan pesawat terbang pada tahun 1972. 
Kini di abad ke-21 ada sebuah  desa kanibal dimana  satu sekte memakan manusia  sebagai santapan. 
Mereka mengklaim aksi itu sebagai “obat mayat,” yang populer dipraktikkan pada abad ke-16. 
Lokasi persisnya di Thailand tempat terjadinya aksi biadab itu belum diketahui atau teridentidikasi tapi gambar-gambar kegiatan seperti itu berseliweran di dunia maya. 
Kasus kanibalisme juga pernah terjadi di Jerman. Di balik perbukitan hijau, Desa Herxheim di Jerman menyimpan sejarah yang bikin dahi berkerut. Sekitar 7.000 tahun silam, Herxheim diyakini sebagai desa kanibal. 
Desa Herxheim ada di bagian barat daya Jerman. Kota besar yang terdekat dari sana, adalah Kaiserslautern dan Stuttgart yang berjarak satu jam naik mobil.
Tahun 1996, para arkeolog Jerman menemukan 500 kerangka manusia yang terkubur di dalam tanah di Desa Herxheim. Umur kerangkanya berusia 7.000 tahun, atau hidupnya dulu pada tahun 5000 Sebelum Masehi di zaman neolithikum.
Awalnya, para arkeolog menilai bahwa kerangka-kerangka manusia tersebut hanyalah kerangka biasa saja. Namun pada tahun 2009, tim peneliti dari University of Bordeaux, Prancis mengungkapkan fakta mencengangkan.
"Kami mempelajari potongan tulang binatang yang mengindikasikan mereka telah dipanggang. Kami juga menemukan pola yang sama di sejumlah tulang manusia (Herxheim)," ujarnya kepada BBC.
Peneliti lain pun berpendapat hal serupa. Kerangka-kerangka manusia tersebut adalah ritual pengorbanan. Entah untuk pemujaan atau bisa jadi korban perang. Mereka dibunuh dengan dibakar dan disembelih.
Tapi jika melihat kondisi kerangka-kerangka manusianya yang mengenaskan, tak sedikit peneliti dan arkeolog menilai itu adalah korban kanibalisme. 
Setelah melihat kerangka dan tulang belulang, ada yang tengkorak kepalanya sengaja dipecah dan isi bagian dalamnya dimakan. Ada pula janin yang belum lahir tapi sudah dimakan.
Bahkan, ada juga kerangka manusia yang sedang hamil tapi isi janinnya sudah hilang terlebih dulu. 
Lainnya, ada kerangka yang bagian rusuknya hancur karena mungkin disedot sumsumnya. 
Satu lagi, kondisi tulang banyak yang hancur seperti sengaja dibunuh dan dikoyak.
Peredebatan muncul. Para arkeolog yang percaya kerangka manusia di Desa Herxheim adalah korban ritual, menegaskan praktek kanibalisme sangat tidak mungkin dilakukan. 
Sebab, masih banyak sumber makanan lain yang bisa dimakan di sana.
Bagi arkeolog-arkeolog yang menilai Desa Herxheim adalah desa kanibal, juga angkat suara. 
Kalau untuk pengorbanan, kenapa kerangkanya sampai hancur. Serta, tidak ditemukan bangunan-bangunan peninggalan masa lalu yang menyimpan sejarah ritual tersebut.
Sampai saat ini, belum ada penjelasan yang pasti soal sejarah kerangka-kerangka manusia di Desa Herxheim. Penelitian pun masih dilakukan.

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Desa Kanibal Ditemukan di Thailand"

  1. Perlu perhatikan kredibilitas situ jka ingin bermain Sbobet carilah Sbobet terpercaya/"> dan terpercaya seperti kami guys.

    ReplyDelete