Merdeka.com - Desa-desa berikut ini memang memiliki pemandangan yang menakjubkan. Keunikannya menghadirkan nuansa bak negeri dongeng. Beberapa di antaranya disebut sebagai desa tercantik di negara masing-masing. Tak sedikit pula yang menjadi sumber inspirasi film atau buku. Yang pasti, desa-desa ini masih menyimpan kearifan lokalnya.
1.
Desa hantu di Shengsi, China
Merdeka.com - Desa ini mungkin cocok untuk lokasi pengambilan gambar film fantasi atau foto pre-wedding. Padahal desa ini sudah cukup lama mati. Ini adalah kondisi terkini salah satu desa nelayan di Kepulauan Shengsi, Provinsi Zhejiang, China. Gambar tersebut diabadikan oleh fotografer Jane Qiang dan viral di dunia maya tahun lalu.
Dulunya para penduduk yang tinggal di desa ini mencari nafkah dengan menangkap ikan. Namun penduduk desa melakukan migrasi besar-besaran ke daratan utama untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik.
Sekarang desa tersebut sudah benar-benar tak berpenghuni. Rumah-rumah warga telah diambil alih alam. Atap dan keseluruhan bangunan di sana kini dikuasai tanaman merambat.
Dulunya para penduduk yang tinggal di desa ini mencari nafkah dengan menangkap ikan. Namun penduduk desa melakukan migrasi besar-besaran ke daratan utama untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik.
Sekarang desa tersebut sudah benar-benar tak berpenghuni. Rumah-rumah warga telah diambil alih alam. Atap dan keseluruhan bangunan di sana kini dikuasai tanaman merambat.
2.
Bagnone, Italia
Merdeka.com - Bagnone adalah sebuah pemukiman yang terletak di Provinsi Massa dan Carrara. Bagnone berdiri di puncak Bukit Lunigniana. Kawasan tersebut merupakan bagian dari Appennino Tosco-Emiliano National Park.
Bagnone menyimpan keindahan khas Tuscany, dengan pemandangan Monte Sillara dan bangunan-bangunan kuno dari abad pertengahan yang masih kokoh berdiri. Spot tercantik di Bagnone adalah Castello di Bagnone, kastil peninggalan keluarga Medici berikut Gereja San Niccolo yang megah. Sementara rumah-rumah tua dibangun di atas tebing. Di bawahnya mengalir Sungai Magra yang biru permai.
Bagnone menyimpan keindahan khas Tuscany, dengan pemandangan Monte Sillara dan bangunan-bangunan kuno dari abad pertengahan yang masih kokoh berdiri. Spot tercantik di Bagnone adalah Castello di Bagnone, kastil peninggalan keluarga Medici berikut Gereja San Niccolo yang megah. Sementara rumah-rumah tua dibangun di atas tebing. Di bawahnya mengalir Sungai Magra yang biru permai.
3.
Shirakawa-go
Merdeka.com - Shirakawa-go adalah desa dengan nilai sejarah tinggi di Jepang. Wilayah ini bahkan termasuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO bersama Gokayama. Desa ini terhampar di lembah Sungai Shogawa, melintang dari perbatasan Prefektur Gifu dan Toyama.
Yang jadi ciri khas di sini adalah rumah-rumah warga yang dibangun dengan gaya arsitektur gassho zukuri. Gaya arsitektur seperti ini tergolong langka. Perhatikan saja bentuknya yang unik. Setiap rumah memiliki atap panjang berselimut jerami. Sekilas tampak seperti sepasang tangan yang tertangkup, seolah-olah pemiliknya sedang memanjatkan doa. Desain arsitektur ini ditujukan untuk menghadapi kondisi cuaca ekstrem seperti hujan lebat atau badai salju.
Yang jadi ciri khas di sini adalah rumah-rumah warga yang dibangun dengan gaya arsitektur gassho zukuri. Gaya arsitektur seperti ini tergolong langka. Perhatikan saja bentuknya yang unik. Setiap rumah memiliki atap panjang berselimut jerami. Sekilas tampak seperti sepasang tangan yang tertangkup, seolah-olah pemiliknya sedang memanjatkan doa. Desain arsitektur ini ditujukan untuk menghadapi kondisi cuaca ekstrem seperti hujan lebat atau badai salju.
4.
Eguisheim, Prancis
Merdeka.com - Merasa familiar dengan desain bangunan di Eguisheim? Itu karena rumah-rumah di sana mengingatkan kita pada Little Town, tempat tinggal si cantik Belle dalam film animasi Beauty and The Beast.
Eguisheim terletak di Alsace, Prancis. Desa ini termasuk salah satu lokasi yang jadi inspirasi setting Beauty and The Beast. Eguisheim telah menyabet penghargaan sebagai desa tercantik di Prancis berkali-kali. Beberapa penghargaan yang rutin dipegangnya antara lain National Grand Prix of Flowering, Christmas Towns and Villages, dan One of the Most Beautiful Villages of France.
Rumah penduduk di Eguisheim didominasi warna cokelat dan dipercantik bunga-bungaan. Desa ini juga dikeliling perkebunan anggur, menjadikannya daya tarik utama bagi para turis.
Eguisheim terletak di Alsace, Prancis. Desa ini termasuk salah satu lokasi yang jadi inspirasi setting Beauty and The Beast. Eguisheim telah menyabet penghargaan sebagai desa tercantik di Prancis berkali-kali. Beberapa penghargaan yang rutin dipegangnya antara lain National Grand Prix of Flowering, Christmas Towns and Villages, dan One of the Most Beautiful Villages of France.
Rumah penduduk di Eguisheim didominasi warna cokelat dan dipercantik bunga-bungaan. Desa ini juga dikeliling perkebunan anggur, menjadikannya daya tarik utama bagi para turis.
5.
Renndolsetra, Norwegia
Merdeka.com - Sebenarnya, Renndolsetra lebih tepat disebut sebagai persinggahan daripada desa. Sebab di tempat ini hanya ada beberapa kabin yang dibangun dengan kayu dan atap beralas rerumputan.
Renndolsetra terletak di Innerdalen yang disebut-sebut sebagai lembah tercantik di Norwegia. Lembah di kaki bukit ini merupakan tujuan favorit para pendaki. Tempat tersebut dikelola oleh The Norwegian Mountain Touring Association. Kabin-kabin di Renndolsetra dan Innerdalshytta sengaja dibangun untuk menarik para turis.
Renndolsetra terletak di Innerdalen yang disebut-sebut sebagai lembah tercantik di Norwegia. Lembah di kaki bukit ini merupakan tujuan favorit para pendaki. Tempat tersebut dikelola oleh The Norwegian Mountain Touring Association. Kabin-kabin di Renndolsetra dan Innerdalshytta sengaja dibangun untuk menarik para turis.
6.Wuyuan, China
Merdeka.com - Wuyuan juga disebut-sebut sebagai salah satu desa tercantik di China oleh para fotografer profesional. Desa yang terletak di timur laut Jiangxi ini memang tampak indah dengan alamnya yang berbukit-bukit. Selain itu, pemandangan Wuyuan di musim semi benar-benar memukau mata. Sejauh mata memandang tampak ladang bunga yang dipenuhi rapeseed kuning bermekaran.
Selain rapeseed yang memang jadi komoditas ekspor andalan, Wuyuan juga menjadi rumah bagi sejumlah situs bersejarah China. Desa ini juga terkenal karena gua dan formasi batuannya yang unik.
7.
Lauterbrunnen, Swiss
Merdeka.com - Apa keistimewaan Lauterbrunnen jika dibandingkan desa lain? Desa ini berada di lembah yang menjadi rumah bagi 72 air terjun. Keunikan lansekap Lauterbrunnen menjadikan tempat ini inpirasi utama Rivendell, sebuah lokasi fiktif dalam The Hobbit dan Lord of The Rings. Rivendell merupakan daerah kekuasaan Elrond yang dihiasi puluhan air terjun.
Lauterbrunnen terselip di pegunungan Swiss. Dilansir Amusing Planet, Lauterbrunnen sendiri berarti 'banyak mata air'. Nama tersebut diberikan karena banyaknya air terjun yang mengaliri lembah tersebut. Salah satu air terjun yang menjadi ikon Lauterbrunnen adalah Air Terjun Staubbach yang mengalir dari ketinggian 300 meter.
8.
Danau Inle, Myanmar
Merdeka.com - Danau yang dipenuhi bunga mekar ini benar-benar sebuah desa, lho. Gambar di atas menunjukkan salah satu kebun terapung yang ada di Danau Inle, Myanmar. Danau Inle merupakan desa terapung yang terletak di Nyaungshwe, di Distrik Taunggyi, Propinsi Shan. Menurut situs Web Urbanist, air danau tersebut menjadi sumber kehidupan bagi suku Intha.
Danau air tawar yang sangat luas ini memang menawarkan berbagai keindahan. Di satu sisi, Inle dihiasi deretan pagoda putih yang tampak seperti mengambang di permukaan air. Di sisi lain terdapat kampung terapung dengan kebun-kebun di permukaan air yang menjadi ciri khas.
Selain itu, warga desa di sana juga membuat kebun terapung. Mereka menanam sayur, buah, dan bebungaan sebagai mata pencaharian.
Danau air tawar yang sangat luas ini memang menawarkan berbagai keindahan. Di satu sisi, Inle dihiasi deretan pagoda putih yang tampak seperti mengambang di permukaan air. Di sisi lain terdapat kampung terapung dengan kebun-kebun di permukaan air yang menjadi ciri khas.
Selain itu, warga desa di sana juga membuat kebun terapung. Mereka menanam sayur, buah, dan bebungaan sebagai mata pencaharian.
9.
Hobbiton, Selandia Baru
Merdeka.com - Hobbiton, desanya Frodo dan Bilbo Baggins ini ternyata benar-benar ada. Menurut situs resmi pariwisata New Zealand, desa Hobbiton berlokasi di Matamata, Waikato, Selandia Baru.
Salah satu daerah peternakan di Matamata menjadi lokasi pengambilan gambar untuk trilogi The Lords of The Rings dan The Hobbits. Area penggembalaan ternak seluas 500 hektare disulap menjadi desa tempat tinggal Frodo. Butuh waktu bertahun-tahun untuk mengubah bukit-bukit hijau di sana menjadi Hobbiton persis seperti yang digambarkan di novelnya.
Sampai sekarang desa Hobbiton masih dipertahankan, karena masih digunakan sebagai lokasi pengambilan gambar untuk film The Hobbit. Tetapi saat tidak digunakan untuk lokasi film, Hobbiton dibuka untuk wisata.
Salah satu daerah peternakan di Matamata menjadi lokasi pengambilan gambar untuk trilogi The Lords of The Rings dan The Hobbits. Area penggembalaan ternak seluas 500 hektare disulap menjadi desa tempat tinggal Frodo. Butuh waktu bertahun-tahun untuk mengubah bukit-bukit hijau di sana menjadi Hobbiton persis seperti yang digambarkan di novelnya.
Sampai sekarang desa Hobbiton masih dipertahankan, karena masih digunakan sebagai lokasi pengambilan gambar untuk film The Hobbit. Tetapi saat tidak digunakan untuk lokasi film, Hobbiton dibuka untuk wisata.
10
Desa Wae Rebo, Indonesia
.
Merdeka.com - Desa di antah berantah ini adalah Wae Rebo, salah satu objek wisata kebanggaan nusantara yang telah mendunia. Letaknya di Satar Lenda, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai, Flores.
Keunikan desa ini adalah ciri tradisional Manggarai yang masih kental. Terlihat dari mbaru niang, rumah-rumah kerucut yang mereka buat dari daun lontar, bambu, dan rerumputan kering.
Desa adat yang terpencil ini sempat menjadi perhatian dunia pada pertengahan tahun 2000-an. Walaupun begitu kampung ini baru menjadi bahan pemberitaan di tanah air sekitar tahun 2008 hingga 2010.
Keunikan desa ini adalah ciri tradisional Manggarai yang masih kental. Terlihat dari mbaru niang, rumah-rumah kerucut yang mereka buat dari daun lontar, bambu, dan rerumputan kering.
Desa adat yang terpencil ini sempat menjadi perhatian dunia pada pertengahan tahun 2000-an. Walaupun begitu kampung ini baru menjadi bahan pemberitaan di tanah air sekitar tahun 2008 hingga 2010.
0 Response to "Masuk ke 10 desa ini bagai melangkah ke dunia dongeng"
Post a Comment